Rabu, 29 November 2017

Contoh Laporan PLKPS Bimbingan Konseling FITK UIN Sumatera Utara



BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Setiap ilmu tentu di praktekkan, Praktek Pengalaman Lapangan Bimbingan Konseling Pendidikan di Sekolah (PPL BKPS) merupakan kegiatan yang wajib dilakukan oleh semua mahasiswa jurusan/program studi Bimbingan dan Konseling, sebagai salah satu persyaratan pokok untuk menyelesaikan kegiatan perkuliahan.
Selalu saja ada selisih antara teori dan praktek, Kegiatan PPL BKPS merupakan proses belajar dalam menerapkan wawasan, pengetahuan, keterampilan, nilai dan sikap melalui berbagai kegiatan pelayanan profesi konseling yang sesuai dengan tuntutan perkembangan dan permasalahan siswa dalam kehidupan sekolah (SLTA/MA). Melalui kegiatan ini diharapkan maahasiswa memperoleh pengalaman nyata penyelenggaraan kegiatan sekolah, khususnya kegiatan layanan konseling sesuai dengan psospek karier dan profesi mereka setelah menyeesaikan studi.
Karakteristik Madrasah dan Siswa, PPL BKPS ini berbobot 4 SKS setara dengan 16-20 jam praktek nyata perminggu disekolah. PPL BKPS dilaksanakan selama 1 semester kurang lebihnya. Selama paktek mahasiswa dibimbing oleh dosen pembimbing dan pembmbig pamong (konselor sekolah) yang ditetapkan oleh jurusan atau program studi yang bersangkutan. Disamping menjalani kegiatan praktek di sekolah selama 2 bulan mahasiswa wajib mengikuti kegiatan tatap muka terjadwal setiap minggu dengan dosen pembimbing di kampus.












B.     Tujuan Kegiatan PPL BKPS
1.    Tujuan Umum
Tujuan umum penyelenggaraan PPL BKPS adalah agar supaya mahasiswa dapat menerapkan dan mengembangkan kompetensi profesi konseling secara penuh melalui pengalaman nyata dalam melaksanakan pelayanan konseling di sekolah dengan Standar Prosedur Oprasional (SPO) yang tepat.
2.      Tujuan Khusus
Tujuan khusus penyelenggaraan PPL BKPS adalah agar mahasiswa terampil dan mampu dalam:
a.    Menjabarkan panduan Bimbingan Konseling Pendidikan berbasis kompetensi sesuai dengan arah dan professional konseling. Menjadi program-program pelayanan konseling terhadap siswa.
b.    Menyusun kegiatan pelayanan konseling sesuai dengan kebutuhan, tingkat permasalahan siswa disekolah.
c.    Melaksanakan jenis-jenis dan kegiatan pendukung konseling sesuai dengan kebutuha siswa melalui Standar Prosedur Oprasional (SPO) masing-masing kegiatan layanan dan kegiatan pendukung.
d.   Mengevaluasi proses dan hasil pelaksanaan layanan yang meliputi, laiseg (penilaian segera), laijapen (penilaian jangka pendek) dan laijapan (penilaian jangka panjang).
e.    Berpartisipasi dalam pelaksanaan dan pengembangan pengelolaan kegiatan pelayanan konseling disekolah.

C.    Waktu Penyelenggaraan PPL BKPS
Pelaksanaan dan penyelenggaraan PPL BKPS ini dilaksanakan selama dua bulan penuh (kondisional).Setiap mahasiswa diwajibkan memberikan satuan layanan, satuan pendukung terhadap siswa asuhnya masing-masing.
Beberapa kelas yang diasuh mahasiswa PPL BKPS yaitu MAN Lubuk Pakam ada 23 kelas. Mahasiswa diwajibkan masuk setiap harinya pada saat jam BK. Akan tetapi, berhubung kelas XII telah selesai melakukan kegiatan pendidikan di sekolah, yang mana ada 7 kelas sedang kosong, jadi disini kami hanya memasuki 16 kelas yaitu kelas X dan XI.




D.    Lokasi PPL BKPS
MAN Lubuk Pakam Jl.Karya Agung Komplek, Kantor Bupati Deli Serdang Sumatera Utara. Dilihat dari kondisi geografisnya MAN Lubuk Pakam, berada di tengah Komplek perkantoran Bupati, dan MAN Lubuk Pakam ini berada di bawah naungan Kementrian Agama Republik Indonesia. MAN Lubuk Pakam ini memiliki kelengkapan sarana, hal ini dapat dilihat dari tersedianya ruangan kelas, ruang guru, ruang perpustakaan, Lab computer, beserta sarana fisik lainnya yang mendukung terciptanya suasana kegiatan belajar mengajar.
Dalam rangka meningkatkan mutu dan pencapaian pendidikan di MAN Lubuk Pakam didukung oleh beberapa orang guru, baik sebagai guru tetap maupun honorer yang kesemuanya berkompeten dalam bidangnya masing-masing. MAN Lubuk Pakam ini terdiri dari 23 kelas, antara lain :
Kelas X           : 8 kelas (orang)
Kelas XI          : 8 kelas (orang)
Kelas XII        : 7 kelas (orang)

E.     Manfaat PPL BKPS
Manfaat yang diproleh dari pelaksanaan PPL BKPS bagi mahasiswa sebagai calon Guru antara lain :
a.       Mahasiswa dapat menerapkan dan mengembangkan pengetahuan yang diproleh selama kuliah dalam kegiatan PPL BKPS sesuai dengan kondisi dan kebutuhan peserta didik yang dibimbingnya.
b.      Mahasiswa dapat melihat dan merasakan suasanan fisik dan psikologis dari proses pendidikan di suatu lembaga pendidikan yang sesungguhnya sehingga dapat memberikan pengalaman nyata yang bermanfaat bagi mahasiswa.
c.       Mahasiswa dapat meningkatkan mutu dan profesionalisme di bidang pendidikan yang akan ditekuninya.
d.      Mahasiswa dapat lebih memahami arti pentingnya pendidikan karena sudah mengetahui sendiri ruang lingkup pendidikan yang akan di gelutinya.






F.     Ruang Lingkup Materi dan Kegiatan
1.      Lingkup Materi
a.       Butir-butir pokok tugas konselor sekolah (SK Mendikbud No. 025/1995 tentang petunjuk teknis ketentuan pelaksanaan jabatan fungsional guru dan angka kreditnya)
b.   Butir-butir tentng kepengawasan BK disekolah (SK Menpan No. 118/1996 tentang jabatan fungsional pengawas sekolah dan angka kreditnya)
c.    Panduan Bimbingan dan Konseling Berbasis Kompetensi di Sekolah
d.   Materi “BK Pola 17 Plus” disekolah
e.    Dasar-dasar Standarisasi Profesi Konseling (DSPK)
f.    Penyusunan Program Konseling di Sekolah
g.   Kegiatan kelompok belajar siswa
h.   Bimbingan teman sebaya
i.     Pengembangan potensi siswa di sekolah
j.     Penilaian proses dan hasil layanan dan kegiatan pendukung konseling
k.   Manajemen BK di sekolah

2.      Lingkup Kegiatan
Lingkup kegatan PPL BKPS adalah mempraktekkan seluruh isi dalam lingkup materi diatas terhadap siswa minimal dalam suatu kelas disekolah tempat PPL BKPS diselenggaarakan MAN Lubuk Pakam selama Dua Bulan (dari minggu pertama sampai dengan minggu terakhir semester yang berjalan disekolah).
Untuk kegiatan ini Praktik Lapangan Konseling di Sekolah mengacu pada pola 17 plus yang terdiri  dari 6 bidang bimbingan, 9 jenis layanan, dan 5 kegiatan pendukung yang telah di fokuskan pada kegiatan layanan pembelajaran :
6 Bidang Bimbingan dan Konseling
1.      Bidang bimbingan pribadi.
2.      Bidang bimbingan sosial.
3.      Bidang pengembangan kegiatan belajar.
4.      Bidang  pengembangan karir.
5.      Bidang pengembangan kehidupan berkeluarga.
6.      Bidang pengembangan kehidupan beragama.


9 Jenis layanan bimbingan dan konseling
1.      Layanan orentasi.
2.      Layanan informasi.
3.      Layanan penempatan dan penyaluran.
4.      Layanan penguasaan konten.
5.      Layanan konseling perorangan.
6.      Layanan bimbingan kelompok.
7.      Layanan konseling kelompok.
8.      Layanan Konsultasi.
9.      Layanan mediasi.
5 Kegiatan pendukung bimbingan dan konseling
1.      Aplikasi Instrumentasi.
2.      Himpunan Data.
3.      Konfernsi Kasus.
4.      Kunjungan rumah
5.      Alih tangan kasus


















BAB II
PROFIL MADRASAH & SISWA
A.    Profil Madrasah
MAN Lubuk Pakam Berdiri  pada tahun 25 November 1995, Berdasarkan keputusan Menteri Agama, MAN Lubuk Pakam telah mempunyai Kepala Sekolah yaitu:
1.      Burhan HAS
2.      Drs. Musa
3.      Drs. Wajar Tanjung
4.      Dra. Marliana
5.      Irwansyah, MA
Dari masing-masing nama tersebut telah pernah menjabat menjadi kepala sekolah MAN Lubuk Pakam hingga saat ini yang menduduki kepala sekolah MAN Lubuk Pakam adalah bapak Irwansyah, MA.

Gambar Struktur Organisasi BK yang ada di  MAN Lubuk Pakam

     
KEPALA MADRASAH
KOMITE
     
WKM I
KURIKULUM
WKM II
SARANA PRASARANA

WKM III
KESISWAAN
WKM IV
HUMAS

GURU BIMBINGAN KONSELING
WALI KELAS
 










     
SISWA
 





Uraian tugas masing-masing personil pada struktur organisasi BK yang ada di MAN Lubuk Pakam adalah sebagai berikut :
1.        Kepala Sekolah
            Sebagai penanggung jawab kegiatan pendidikan secara menyeluruh, khususnya pelayanan bimbingan konseling, tugas Kepala Sekolah adalah sebagai berikut :
a.         Mengkoordinator segenap kegiatan yang diprogramkan dan berlangsung di sekolah, sehingga pelayanan pengajaran, latihan dan bimbingan dan konseling merupakan suatu kesatuan yang terpadu, harmonis dan dinamis.
b.        Menyediakan prasarana, tenaga, sarana dan berbagai kemudahan bagi terlaksananya pelayanan bimbingan dan konseling yang efektif dan efisien.
c.         Melakukan pengawasan dan pembinaan terhadap perencanaan dan pelaksanaan program, penilaian dan upaya tindak lanjut pelayanan bimbingan dan konseling.
d.        Mempertanggung jawabkan pelaksanaan pelayanan bimbingan dan konseling di sekolah kepala kanwil/kandep yang menjadi atasanya.
2.      Wakil Kepala Sekolah
Sebagai pembantu Kepala Sekolah, Wakil Kepala Sekolah membantu Kepala Sekolah dalam melaksanakan tugas Kepala Sekolah
3.      Guru Pembimbing (Konselor sekolah)
a.       Membantu memasyarakatkan pelayanan BK kepada siswa.
b.      Merencanakan Program Bimbingan dan Konseling.
c.       Melaksanakan kegiatan program satuan layanan bimbingan dan konseling.
d.      Melaksanakan segenap satuan kegiatan pendukung bimbingan dan konseling.
e.       Menilai proses dan hasil pelaksanaan satuan layanan dan kegiatan pendukung bimbingan dan konseling.
f.       Menganalisis tindak lanjut berdasarkan hasil penilaian layanan dan kegiatan pendukung bimbingan dan konseling.
g.      Mengadministrasikan kegiatan satuan layanan dan kegioatan pendukung bimbingan dan konseling.
h.      Mempertanggungjawabkan tugas dan kegiatannya dalam pelayanan bimbingan dan konseling secara menyeluruh  kepada coordinator BK serta kepala sekolah
i.        Bekerja sama dengan guru bidang studi dalam penyelenggaraan layanan penguasaan konten.


4.      Guru Mata Pelajaran
Sebagai tenaga ahli pengajaran dan praktik dalam bidang studi atau program latihan tertentu dan sebagai personil yang sehari-hari langsung berhubungan dengan siswa, peranan guru mata pelajaran dan guru praktekdalam pelayanan bimbingan dan konseling adalah :
a.         Membantu memasyarakatkan pelayanan bimbingan dan konseling kepada siswa.
b.        Membantu guru pembimbing mengidentifikasikan siswa-siswa yang memerlukan layanan BK, serta pengumpulan data tentang siswa-siswa tersebut.
c.         Mengalih tangankan siswa yang memerlukan pelayanan bimbingan dan konseling kepada guru pembimbing
d.        Membantu mengembangkan suasana kelas, hubungan guru, hubungan siswa-siswa yang menunjang pelaksanaan pelayanan BK
e.         Memberikan kesempatan dan kemidahan kepada siswa yang memerlukan layanan/kegiatan bimbingan dan konseling untuk mengikuti layanan yang dimaksudkan itu.
f.         Berpartisipasi dalam kegiatan khusus penanganan masalah siswa, seperti konferensi kasus.
g.        Membantu mengumpulkan informasi yang diperlukan dalam rangka penilaian pelayanan BK upaya tindak lanjutnya.
5.      Wali Kelas
Sebagai pengelola kelas tertentu, dalam pelayanan BK, wali kelas berperan:
a.       Membantu guru pembimbing melaksanakan tugas-tugasnya, khususnya di kelas yang menjadi tanggung jawabnya.
b.      Membantu guru mata pelajaran melaksanakan perananya dalam pelayanan BK khususnya di kelas yang menjadi tanggung jawabnya.
c.       Membantu memberikan kesempatan dan kemudahan bagi siswa, khususnya di kelas yang menjadi tanggung jawabnya, untuk mengikuti kegiatan BK.
d.      Berpartisipasi aktif dalam kegiatan khusus bimbingan dan konseling, seperti konferensi kasus.
e.       Mengalih tangankan siswa yang memerlukan layanan BK kepada guru pembimbing.





A.    Kompetensi Personal Konseling
Kompetensi adalah pengetahuan, keterampilan, nilai dan sikap dasar yang direflesikan dalam kebiasaan berfikir dan bertindak yang bersifat dinamis, berkembang dan dapat diraih.Jadi kompetensi personil BK adalah personil yang memiliki pengetahuan, keterampilan, nilai juga sikap dasar yang direfleksikan dalam kebiasaan berfikir dan bertindak dinamis, berkembang dan dapat diraih setiap waktu.
Ditinjau dari segi latar belakang guru pembimbing di MAN Lubuk Pakam, Guru pembimbingnya sudah memenuhi syarat untuk menjadi seorang konselor disekolah karena latar belakang pendidikannya berasal dari sarjana Bimbingan dan Konseling.

            Adapun kompetensi BK, sebagai berikut :
1.        Perencanaan Program layanan BK
2.        Pelaksanaan program
3.        Evaluasi program
4.        Analisis hasil evaluasi program
5.        Tindak lanjut hasil evaluasi
6.        Laporan pelaksana

B.     Fasilitas Pendukung Konseling
            Bahwa untuk menunjang kegiatan BK di sekolah diantaranya lain:
1.      Tempat Duduk
a.         Masing-masing guru pembimbing perlu memiliki ruang kerja tersendiri dalam kesatuan pelayanan BK yang ada di sekolah.
b.         Ruang pelayanan memingkinkan siswa merasa sering dan betul-betul dilayani dan memungkinkan dilaksananya asas-asas BK.
c.         Secara Umum dalam Ruangan BK hendaknya :
1)      Dapat menyimpan berbagai kelengkapan kegiatan BK.
2)      Dapat menyimpan bahan-bahan yang berguna dan dapat dimanfaatkan oleh siswa.





2.      Instrumentasi BK
            Di sekolah hendaknya tersedia :
a.       Tes standar seperti tes intelegensi, tes bakat.
b.      Inventori standar seperti AUM, skala sikap, skala minat dan skala penilaian diri.
c.       Instrumen yang dapat disusun sendiri, seperti berbagai jenis angket dan daftar isian, pertanyaan untuk sosiometri, format penilaian dan format lainya.

C.    Kepengawasan
1.      Kegiatan pelayanan konseling di MAN Lubuk Pakam dipantau, dievaluasi dan dibina melalui kegiatan pengawasan.
2.      Pengawasan kegiatan pelayanan konseling dilakukan secara intern oleh kepala sekolah dan ekstern oleh pengawas SML bidang konseling.
3.      Fokus pengawasan adalah kemampuan professional konselor implementasi kegiatan pelayanan konseling yang menjadi kewajiban tugas konselor di MAN Lubuk Pakam.
4.      Pengawasan kegiatan pelayanan konseling dilakukan secara berkala dan berkelanjutan.
5.      hasil pengawasan didokumentasikan, dianalisis dan ditindak lanjuti untuk peningkatan mutu perencanaan dan pelaksanaan kegiatan pelayanan konseling di MAN Lubuk Pakam.


















































BAB III
LAPORAN & ANALISIS KEBUTUHAN SISWA

A.    Laporan Identifikasi Melalaui Aplikasi Instrumentasi
AUM Umum merupakan salah satu instrument dalam bimbingan dan konseling yang bertujuan untuk mengungkapkan masalah-masalah siswa yang bersifat umum sehingga dapat diketahui kemudian diberi bantuan layanan.
AUM Umum untuk siswa SLTA/MA kelas X IPS2MAN Lubuk Pakam adalah AUM Umumformat 2 yang didalamnya terdapat 225 butir pertanyaan, terdiri dari sepuluh kelompok masalah  yaitu :
a.       Jasmani dan kesehatan (JDK) terdiri dari 25 butir masalah.
b.      Diri pribadi (DPI) terdiri dari 20 butir masalah.
c.       Hubungan sosial (HSO) terdiri dari 15 butir masalah.
d.      Ekonomi dan keuangan (EDK) terdiri dari 15 butir masalah.
e.       Karier dan pekerjaan (KDP) terdiri dari 15 butir masalah.
f.       Pendidikan dan pelajaran (PDP) terdiri dari 55 butir masalah.
g.      Agama nilai dan moral (ANM) terdiri dari 30 butir masalah.
h.      Keadaan dan hubungan dalam keluarga (KHK) terdiri dari 25 butir masalah.
i.        Hubungan Muda Mudi (HMM) terdiri dari 15 butir masalah.
j.        Waktu senggang (WSG) terdiri dari 10 butir masalah.


1.      Pelaksanaan
AUM Umum dilaksanakan pada :                                     
Waktu        : Sabtu, 8 April 2017
Tempat       : Kelas  X IPS2 MAN Lubuk Pakam
Sasaran       : Siswa Kelas X IPS2 MAN Lubuk Pakam.







2.      Tujuan
Pengadministrasian AUM Umum bertujuan untuk :
a.       Mendapatkan gambaran mengenai masalah pribadi dan masalah berat yang dialami siswa, sehingga dapat dijadikan sebagai salah satu dasar untuk pemberian bantuan serta tindak lanjut terhadap masalah.
b.      Mengetahui masalah kelompok dikalangan siswa sesuai bidang masalah.

3.      Langkah-Langkah Kegiatan
Langkah-langkah kegiatan, yaitu:
a.       Membuka kegiatan dengan mengucapkan salam.
b.      Menjelaskan apa, untuk apa, dan cara pengolaah AUM Umum.
c.       Membagikan buku dan lembar jawaban AUM Umum kepada siswa.
1.      Membaca serta menjelaskan petunjuk pengisian  AUM Umum
2.      Siswa yang belum paham diminta untuk mengajukan pertanyaan
3.      Meminta siswa mengisi identitas dan lembaran jawaban AUM Umum
4.      Mengumpulkan dan memeriksa kelengkapan lembar jawaban AUM yang diisi oleh siswa.
5.      Menutup kegiatan.
Melalui instrumentasi AUM (Alat Ungkap Masalah) yang telah kami aplikasikan kepada siswa/I kelas XI IPS2 MA Laboraturium UIN SU, masalah yang banyak terdapat pada siswa adalah masalah bidang Diri Pribadi (DPI), pendidikan dan Pelajaran (PDP), dan Jasmani dan Kesehatan (JDK)/          

B.     Identifikasi Masalah Analisis Himpunan Data
Berdasarkan aplikasi instrumentasi melalui himpunan data, telah teridentifikasi data siswa antara lain:
1.      Subjek  :  siswa/I kelas X IPS2 MAN Lubuk Pakam
2.      Waktu   : pada jam BK berlangsung (Kondisional).
3.      Pelaksanaan Kegiatan  : memberikan satuan layanan kepada siswa/I kelas X IPS2 MAN Lubuk Pakam dan berdiskusi sambil memberi tanggapan.




BAB IV
PERENCANAAN PROGRAM
RKP-RPL


A.       Layanan Orientasi
Layanan Orientasi adalah layanan BK yang memungkinkan siswa memahami lingkungan baru, kegiatan layanan orientasi ini dilaksanakan di minggu pertama ketika mahasiswa PPL BKPS berada di lingkungan MAN Lubuk Pakam yaitu diberikan kepada siswa sasaran (siswa asuh) Siswa Kelas X IPS2 MAN Lubuk Pakam, adapun rincian kegiatan Orientasi tersebut adalah sebagai berikut :
1.      Waktu : Sabtu, 8 April 2017
2.      Tempat : Kelas X IPS 2
3.      Tujuan :                     
a.       Menyelenggarakan maksud, tujuan dan kegiatan mahasiwa PPL BKPS.
b.      Menjelaskan peran Bimbingan dan Konseling di sekolah dalam rangka membantu siswa mengembangkan potensi seoptimal mungkin.
c.       Siswa dapat mengetahui dan memahami bentuk pelayanan BK di sekolah dan memanfaatkanya dalam mengembangkan potensi seoptimal mungkin Timbul persepsi yang positif tentang BK.
4.      Metode : Ceramah, diskusi dan tanya jawab.
5.      Materi  :
a.       Perkenalan antara Mahasiswa PPL BKPS dengan siswa asuh.
b.   Menjelaskan pentingnya kegiatan BK bagi siswa asuh.
c.   Menjelaskan pola 17 Plus dan manfaatnya bagi siswa.
d.   Menjelaskan bagaimana pelaksanaan kegiatan BK di sekolah.
e.   Menjelaskan asas-asas  yang ada di Bimbingan dan Konseling.
6. Sasaran                          :  Siswa Kelas X-IPS2 MAN Lubuk Pakam
7. Hasil                              : Siswa dapat mengetahui dan memahami tujuan, manfaat, dan bagaimana pelaksanaan kegiatan BK di sekolah.
8. Tindak Lanjut              : Siswa sangat merespon sekali kedatangan mahasiswa PPL BKPS BK dan menyatakan akan bersedia mengikuti kegiatan BK sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan.

B.     Layanan Informasi
Layanan Informasi adalah layanan Bimbingan dan Konseling yang dapat memberikan pengaruh yang besar kepada peserta didik, menerima dan memahami informasi seperti informasi pendidikan dan informasi karir yang dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dan pengambilan keputusan sehari-hari sebagai seorang pelajar, anggota keluarga, dan masyarakat.

Jenis informasi yang diberikan dapat berupa informasi tentang belajar, pribadi, karir dan sosial. Cara pemberian informasi ini dapat dilakukan melalui ceramah, diskusi dan tanya jawab, dalam hal ini akan diberikan kepada Siswa kelas XIPS 2 MAN Lubuk Pakam.
Adapun tujuanya adalah untuk memberikan pemahaman baru kepada siswa sehingga siswa dapat menjalani kehidupan yang baik melalui informasi-informasi yang berguna bagi pengembangan bakat, minat, dan cita-citanya serta memperoleh keterampilan belajar yang baik, terutama tentang pemahaman yang berhubungan dengan Bimbingan Konseling.

C.    Layanan Penempatan dan Penyaluran
Layanan penempatan dan penyaluran adalah layanan Bimbingan dan Konseling yang memungkinkan peserta didik (klien) memperoleh penempatan dan penyaluran yang tepat, misalnya penyaluran dalam bidang kelas, kelompok belajar, minat dan bakat, jurusan, program latihan kegiatan kurikuler dan ekstrakulikuler yang disesuaian dengan potensi bakat dan minat serta kondisi pribadinya.
Layanan Penempatan dan Penyaluran juga bertujuan untuk membantu individu yang mengalami kesulitan dalam menentukan pilihan dalam menyalurkan potensi bakat, minat dan hobinya serta mengembangkan dirinya agar individu tersebut dapat menentukan pilihan yang tepat sehingga dapat mencapai perkembangan secara optimal

D.    Layanan Penguasaan Konten
Layanan ini merupakan layanan bantuan kepada siswa (klien) baik diri sendiri maupun kelompok untuk menguasai kemampuan atau kompetensi tertentu melalui kegiatan belajar.Kompetensi yang dipelajari itu merupakan satu unit konten yang didalamnya terkandung fakta-fakta, data, konsep, proses, sikap dan tindakan yang terkait didalamnya.



E.     Layanan Konseling Perorangan
Layanan konselng perorangan adalah layanan Bimbingan dan Konseling yang memungkinkan peserta didik (klien) mendapatkan pelayanan langsung tatap muka dengan guru pembimbing dalam rangka pembahasan dan pengentasan permasalahan pribadi yang dialami oleh siswa (klien).

F.     Layanan Bimbingan Kelompok
Bimbingan kelompok adalah suatu kegiatan bimbingan konseling yang bersifat kelompok dimana disanaada pemimpin kelompok dan anggota kelompok dengan membentuk dinamika kelompok.Bimbingan kelompok membahas tentang berita-berita yang hangat dan aktual, yang ada kaitanya dengan bimbingan konseling itu sendiri.
Dalam bimbingan kelompok ada dua jenis topik yaitu topik tugas dan topik bebas.Lebih jauh dengan layanan bimbingan kelompok para siswa dapat diajak untuk bersama-sama mengemukakan pendapat tentang topik yang sedang dibahas karena tujuan dari bimbingan konseling adalah mengembangkan kemampuan untuk berkomunikasi dengan anggota kelompok. Adapun rincian pelaksanaannya :
a.       Tahap Pembentukan :
  1. Pemimpin kelompok membuka kegiatan dengan mengucapkan salam
  2. Pemimpin kelompok mengucapkan terima kasih atas kesediaan anggota kelompok untuk datang dalam kegiatan ini
  3. Pemimpin kelompok memimpin do’a bersama
  4. Pemimpin kelompok menjelaskan apa itu bimbingan kelompok, tujuan bimbingan kelompok, asas-asas yang diperlukan dalam bimbingan kelompok dan cara pelaksanaan bimbingan kelompok.
  5. Pemimpin kelompok memperkenalkan diri setelah itu anggota kelompok diminta secara sukarela untuk memperkenalkan dirinya, kemudian dilanjutkan dengan rangkaian nama agar suasana kelompok lebih akrab.
  6. Untuk mengakhiri tahap pembentukan diadakan permainan “ Rangkaian nama”
b.      Tahap Peralihan
1.      Menjelaskan kembali apa itu bimbingan kelompok dan tujuan bimbingan kelompok
2.      Pemimpin kelompok menanyakan tentang kesiapan anggota kelompok untuk mengikuti kegiatan selanjutnya
3.      Pemimpin kelompok memberi contoh topik yang dapat dikemukakan dan dibahas dalam kegiatan bimbingan kelompok. Dan pada pertemuan pertama pemimpin kelompok yang memberikan topik tugas yaitu misalnya tentang “pergaulan bebas”.
c.       Tahap Kegiatan
1.      Pemimpin kelompok telah menentukan topik yang akan dibahas
2.      Pemimpin kelompok memberikan sedikit gambaran tentang pergaulan bebas serta dampaklnya.
3.      Pemimpin kelompok mempersilahkan siswa bergiliran untuk mengemukakan pendapat tentang apa sebenarnya pergaulan bebas  itu ?
4.      Setelah itu, pemimpin kelompok mempersilahkan siswa bergiliran untuk menyebutkan  apa-apa saja faktor penyebab pergaulan bebas
5.      Pemimpin kelompok mempersilahkan siswa bergiliran untuk mencari apa-apa sajakerugian yang dialami yang ketika terjerumus pergaulan bebas
6.      Setelah itu, pemimpin kelompok dan anggota kelompok bersama-sama menyimpulkan apa, mengapa, dan bagaimana dalam menyikapi tentang pergauan bebas itu
7.      Pemimpin kelompok meminta komitmen anggota kelompok tentang kesediaanya melaksanakan apa yang telah diputuskan secara berasama dalam kegiatan bimbingan kelompok.
d.      Tahap Pengakhiran
1.      Pemimpin kelompok menjelaskan bahwa kegiatan akan segera diakhiri.
2.      Pemimpin kelompok meminta anggota kelompok mengemukakan kesan dan tanggapanya terhadap kegiatan bimbingan kelompok yang baru dilaksanakan.
3.      Pemimpin kelompok mengucapkan terima kasih kepada anggota kelompok.
4.      Berdo’a bersama atas terlaksanaya kegiatan bimbingan kelompok dengan lancar.

G.    Layanan Konseling Kelompok
Layanan ini memungkinkan siswa memperoleh kesempatan bagi pembahasan dan pengentasan masalah yang dialami melalui dinamika kelompok.Layanan ini merupakan layanan konseling yang diselenggarakan dalam suasana kelompok.Fungsi utama bimbingan yang didukung oleh layanan konselig kelopok ialah fungsi pengentasan.

H.    Layanan Mediasi
Layanan ini merupakan layanan konseling yang dilaksanakan konselor terhadap dua pihak (atau lebih) yang sedang dalam keadaan saling tidak menemukan kecocokan.Ketidakcocokan itu menjadikan mereka saling berhadapan, salng bertentangan, saling bermusuhan.Pihak-pihak yang berhadapan itu jauh dari rasa damai, ahkan mungkin berkehendaksaling menghancurkan. Keadaan yang demikian itu akan merugikan kedua belah pihak. Dengan layanan mediasi konselor berusaha mengentarai atau membangun hubungan diantara mereka, sehingga mereka menghentikan dan terhindar dari pertentangan lebih lanjut yang merugikan semua pihak.Fungsi dari layanan ini adalah fungsi pemahaman dan pengentasan.

I.       Layanan Konsultasi
Layanan ini memungkinkan siswa memperoleh wawasan pemahaman dan cara-cara yang perlu dilaksanakannya dalam menangani kondisi atau permasalahan pihak ketiga.Konsultasi pada dasarnya dilaksanakan secara perorangan dalam format tatap muka antara konselor dengan konsultasi.
Tujuan utama layanan ini adalah agar klien dengan kemampuannya sendiri dapat menangani kondisi dan permasalahan yang dialami pihak ketiga. Tujuan khusus, kemampuan sendiri yang dimaksudkan yaitu dapat berupa wawasan, pemaahaman, dan cara bertindak yang terkait langsung dengan suasana permasalahan pihak ketiga tersebut. fungsinya adalah fungsi pemahaman dan pengentasan.














BAB V
ANALISIS & PELAKSANAAN PROGRAM
AUM AWAL – AUM AKHIR

LAPORAN KASUS

Khusus untuk laporan kasus penulis tidak lagi menjabarkan apa itu konseling perorangan, konseling kelompok dan bimbingan kelompok. Dan bagaimana juga tahap-tahap selama pelaksanaan bimbingan tersebut, karena penulis sudah menjelaskannya dalam layanan konseling perorangan, bimbingan kelompok, dan konseling kelompok yang ada di Bab IV. Satlan dan satkung juga terlampir.

AUM I
PERMASALAHAN YANG DIALAMI
1.      Takut tidak naik kelas karena jarang belajar
2.      Sering tidak hadir kesekolah
3.      Sering terlambat kesekolah
4.      Sering keluar dan cabut ketika jam pelajaran berlangsung

AUM II
PERMASALAHAN YANG DIALAMI
1.    Sering tidur dikelas karena sering begadang
2.    Tidak mau mengerjakan tugas sekolah
3.    Sering Keluar ketika jam pelajaran berlangsung
4.    Sering cabut dari sekolah









PENUTUP

A.    Gambaran Tentang Keberhasilan Layanan Konseling
            Selama dua bulan penulis telah melaksanakan layanan Bimbingan dan Konseling yang diprogramkan.Untuk menilai efektifitas dan pelayanan Bimbingan dan Konseling yang dilaksanakan tersebut, maka perlu dilakukan penilaian.Secara umum dapat dikatakan bahwa kegiatan Bimbingan dan Konseling yang diprogramkan sebagian besar telah terlaksana.Dari layanan yang diberikan, klien mendapat pengetahuan baru seperti pemahaman diri, mengerti konsep BK sebenarnya.

B.     Faktor Penunjang, Penghambat dan Upaya Mengatasinya
1.    Faktor Penunjang
         Kegiatan Bimbingan dan Konseling yang penulis programkan dapat terlaksana dengan baik karena adanya dukungan dari semua pihak, yaitu dari kepala sekolah dan seluruh pendidik yang ada di MAN Lubuk Pakam.Selain itu pelayanan Bimbingan dan Konseling yang penulis laksanakan juga ditunjang oleh sarana dan prasarana yang tersedia, yang meliputi adanya ruangan khusus untuk konseling serta kelengkapan administrasi lainnya terutama ketika penulis sedang melaksanakan PPL BK PS.

2.    Faktor Penghambat
         Meskipun secara esensial tidak ada yang menjadi penghambat dalam melaksanakan kegiatan BK di sekolah ini, namun secara tekhnis ada hambatan yang dialami antara lain : Masalah kurangnya tenaga pembimbing.

3.    Upaya mengatasinya
         Didukung dengan jam khusus BK  sangat mencukupi. Namun,  penulis tetap kewalahan untuk melaksanakan beberapa layanan. Misalnya, layanan yang hanya terbatas untuk kelompok, sehingga harus meminta bantuan rekan PPL BK PS lain untuk dapat melaksanakannya.





C.    Saran-Saran
1.        Mahasiswa yang mengikuti PPL BK PS harus benar-benar mempersiapkan diri dengan berbagai wawasan dan keterampilan dalam memberikan layanan kepada siswa karena permasalahn yang muncul di lapangan terkadang berbeda dengan teori yang dipelajari di bangku kuliah.
2.        Diharapkan guru pembimbing senantiasa meningkatkan kerja sama dengan personil sekolah yang lain, seperti guru mata pelajaran, wali kelas, Pembina osis, guru piket serta tata usaha. Sehingga program yang telah direncanakan mendapat dukungan dari berbagai pihak di sekolah.
3.        Diharapkan kepada siswa agar dapat memanfaatkan layanan BK untuk mengatasi  berbagai permasalahan yang mereka alami baik masalah umum  maupun khusus atau masalah yang sangat mempribadi serta masalah belajar. Sehingga apa yang diharapkan dapat tercapai dengan baik.
4.        Rasa terima kasih banyak kepada guru pamong yang telah mendukung kami, dan membantu kami selama PPL BK PS di sekolah.
5.        Juga kepada Dosen PPL BK PS terima kasih atas bimbingan yang telah diberikan.
6.        Kami harapkan kepada Prodi BK untuk dapat lebih memberikan kemudahan dalam prosedur teknis pelaksanaan PPL BK PS.
















DOKUMENTASI

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

VECTOR ART RONALDO